Yogyakarta — Festival Anggrek Vanda Tricolor edisi ketujuh berhasil terselenggara dengan meriah pada 19–22 September 2024 di Pendopo dan Alun-alun Ambarukmo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ajang tahunan ini menjadi salah satu agenda hortikultura yang paling dinanti, karena menggabungkan unsur keindahan, konservasi, edukasi, dan pariwisata dalam satu rangkaian acara.

Perhelatan tahun ini terasa berbeda dari edisi sebelumnya. Jika sebelumnya festival dilangsungkan di kebun Titi Orchids di Harjobinangun Pakem — yang identik dengan suasana alami di lereng Merapi — maka kali ini panitia memutuskan untuk memindahkan lokasi ke pusat kota. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan strategis agar festival dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, menjangkau wisatawan domestik maupun mancanegara, serta meningkatkan daya tarik bagi pengunjung yang mungkin belum pernah mengunjungi kebun anggrek secara langsung.

Menurut penjelasan panitia festival, Endah Sri Widiastuti, tema besar yang diangkat tahun ini adalah “Pengembangan Anggrek Vanda Tricolor sebagai Potensi Bisnis dan Objek Wisata”. Fokus utama festival meliputi upaya pelestarian keanekaragaman hayati, pemberdayaan ekonomi lokal melalui industri hortikultura, penguatan identitas budaya Yogyakarta sebagai salah satu pusat budidaya anggrek di Indonesia, serta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk konservasi berkelanjutan.

Festival ini tidak sekadar menjadi pameran bunga, tetapi juga sebuah platform untuk mempertemukan pelaku usaha, kolektor, petani anggrek, komunitas pecinta tanaman hias, akademisi, dan wisatawan. Beragam kegiatan digelar, mulai dari pameran anggrek endemik dan hibrida, workshop perawatan dan pembiakan anggrek, lomba fotografi tanaman hias, hingga bursa tanaman dan perlengkapan hortikultura.

Dengan target 2.500 pengunjung per hari, FAVT 2024 menjadi ajang promosi yang ambisius sekaligus efektif untuk memperkenalkan Vanda Tricolor, anggrek khas lereng Merapi yang terkenal akan keindahan warna dan motifnya. Keberadaan festival ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan flora endemik yang kini populasinya kian terancam akibat perburuan liar, kerusakan habitat, dan perubahan iklim.

Dukungan kuat datang dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, yang melihat festival ini sebagai bagian penting dari strategi branding pariwisata daerah. Sekretaris Dinas Pariwisata Sleman, Eka Prihastana Putra, menyatakan bahwa ajang ini menjadi magnet baru bagi wisatawan dan memberikan warna berbeda dalam promosi sektor hortikultura. Menurutnya, pameran tanaman hias skala besar seperti ini masih jarang digelar di Yogyakarta, sehingga FAVT mampu menempati posisi unik dalam kalender event pariwisata daerah.

Melalui penyelenggaraan di pusat kota, diharapkan festival dapat menjangkau lebih banyak kalangan, mulai dari pelajar, keluarga, hingga pebisnis yang tertarik pada potensi komersial anggrek. Selain itu, kolaborasi dengan pelaku industri kreatif, perhotelan, dan UMKM setempat diharapkan menciptakan efek ekonomi berganda bagi masyarakat Sleman.

Dengan semangat pelestarian dan inovasi, Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-7 tidak hanya menjadi pesta bunga, tetapi juga panggung inspirasi yang mempertemukan kecintaan pada alam dengan peluang ekonomi berkelanjutan. Ajang ini menegaskan bahwa keindahan flora lokal Indonesia, jika dikelola dengan baik, mampu menjadi aset berharga yang mendatangkan manfaat bagi lingkungan, budaya, dan kesejahteraan masyarakat.